RUBRIK
Rubrik adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas
kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas,
keterampilan, projek, esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik.
Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan kerja siswa dan
memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.
Rubrik biasanya mempunyai 2 bagian yaitu daftar kriteria tugas dan
gradasi/tingkat pencapaian kriteria. Setiap kriteria di dalam rubrik merupakan
acuan kinerja sehingga dijadikan dasar untuk menilai respons siswa. Rubrik
memiliki skala pemeringkatan. Berbeda dengan skala penilaian yang
pemeringkatannya hanya berupa peringkat sangat kurang, sangat baik, cukup,
sempurna; rubrik memiliki kelebihan yaitu pemeringkatan kriteria dalam bentuk
deskripsi yang rinci.
Langkah-langkah
dalam menyusun rubrik adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kompetensi yang
akan disusun rubriknya
b. Menentukan kriteria yang
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi.
Sebagai contoh kompetensi dasar: Melakukan
percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat
jungkit, katapel/model traktor sederhana energi pegas). Kriterianya untuk
mengukur ketercapaian kometensi tersebut adalah:
· Rumusan masalah percobaan
· Pelaksanaan percobaan
· Analisis data
· Perumusan kesimpulan
Kelebihan rubrik:
Rubrik selain berperan dalam penilaian juga berperan dalam pembelajaran.
Berikut adalah peran rubrik dalam penilaian maupun alam pembelajaran.
a.
Membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, karena rubrik mengandung
kriteria atau indikator keberhasilan pencapaian hasil belajar. Berdasarkan
konsep penilaian bahwa penilaian bukan hanya hak guru tetapi juga merupakan hak
siswa, maka guru perlu membahas rubrik dengan para siswa sebelum mereka memulai
tugas. Rubrik dapat dipajangkan pada papan pajangan atau dibagikan kepada
siswa. Jika guru dan siswa telah menyepakati rubrik penilaian, maka rubrik
dapat pula membantu memfokuskan proses
belajar-mengajar melalui penekanan pada kriteria yang harus dipenuhi siswa.
b.
Membantu guru menetapkan standar kelulusan, misalnya guru menentukan minimal
skor 3 dari tiap kriteria sebagai standar kelulusan.
c.
Membantu guru menentukan kegiatan remedial. Misalnya guru menentukan skor 3
sebagai standar kelulusan. Kalau ada siswa yang satu atau beberapa kriteria
mendapatkan skor kurang dari 3, guru tidak perlu mengajarkan kembali semua
konsep tetapi hanya konsep dalam kriteria yang tidak dikuasai saja yang harus
diajarkan kembali.
d. Menjadi
kriteria penilaian diri siswa. Dengan melihat kriteria penilaian dalam rubrik
siswa dapat mengetahui seperti apa tuntutan hasil belajar yang harus dicapai
dalam kompetensi tersebut. Kejelasan tuntutan belajar ini dapat mendorong
kemajuan siswa.
e. Sebagai
umpan balik. Seumpama ada siswa yang mendapat skor 1 pada kriteria analisis
data maka pernyataan dalam rubrik “penyajian data tidak lengkap dan tanpa
analisis” membantu siswa untuk memperbaiki cara penyajian dan analisis
data.
Rubrik adalah
pedoman penskoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan
beberapa criteria yang ditentukan. Dengan menggunakan pedoman ini dapat
dianalisa kelebihan dan kelemahan seorang siswa terletak pada criteria yang
mana.
Rubrik holistic
adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua
criteria. Untuk rubric seperti ini, salah satu contoh penyebutan yang digunakan
adalah tingkat 1 (tidak memuaskan), tingkat 2 (cukup memuaskan dengan banyak
kekurangan), tingkat 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan), dan tingkat 4
(superior) atau tingkat 0, tingkat1, tingkat 2, dan tingkat 3 (masing-masing
dengan sebutan yang sama).
Berikut ini
adalah contoh rubric holistic skala 4 secara umum:
Tingkat
(level)
|
Kriteria Umum
|
4 Superior
|
|
3 Memuaskan
dengan sedikit kekurangan
|
|
2 Cukup
memuaskan dengan banyak kekurangan
|
|
1
Tidak memuaskan
|
|